Agen Poker Terpercaya - Medan, Polisi menangkap sindikat pengemudi Grab yang menjemput dan mengantarkan penumpang fiktif atau yang disebut 'tuyul'. Total uang yang bisa mereka raup mencapai Rp 120 juta.
"Tersangka menjebol atau merusak sistem keamanan pada HP Android supaya dapat dimasukkan aplikasi GPS untuk melakukan orderan fiktif," kata Kapolrestabes Medan Kombes Dadang Hartanto di Mapolrestabes Medan, Kamis (22/2/2018).
Total ada 8 pelaku yang ditangkap. Mereka adalah Sarwoedi Sembiring (30), Yos Andre Ginting (29), Douglas Dapot Hutabat (38), Kristinodo Simamora (36), Amiruddin (40), Afandi Peranginperangin (28), Dedy Setiawan (29), dan Agustinus Ginting (38).
Agen Poker Terpercaya - Dadang mengatakan kejadian ini diketahui pada Sabtu (10/2) sore di Jalan Melati Raya, Kota Medan. Saat itu, polisi mendapat laporan adanya pengemudi Grab yang membawa 'tuyul'.
Polisi yang melakukan penyelidikan seterusnya menangkap sindikat ini pada Senin (19/2). Dalam pengecekan, pengemudi menerima order tapi perjalanannya tidak sesuai dengan rute yang ditentukan oleh Grab.
"Lalu dilakukan penyelidikan seterusnya menangkap kelompok ini yang sedang berkumpul. Salah satu dari mereka ini merupakan operator yang merusak jaringan masuk ke aplikasi Grab," ujar Dadang, didampingi Kasat Reskrim Polrestabes Medan AKBP Putu Yuda Prawira.
Dari para tersangka, polisi menyita sejumlah laptop, puluhan HP, beberapa kartu ATM, dan 4 unit mobil.
"Saat ini masih dilakukan pemeriksaan lebih lanjut untuk pengembangan. Keuntungan mereka mampu meraup Rp 120 juta. Mereka melakukan aksi belum lama ini," kata Dadang.
Sebelumnya, polisi menangkap kasus serupa di Makassar dan Jakarta. Mereka meraup untung puluhan juta rupiah.
Seakan-akan mengantarkan penumpang, padahal tidak sama sekali, itulah yang dinamakan driver pengantar 'tuyul'. Seperti yang dilakukan 10 driver Grab, mereka mengantar orderan fiktif itu sambil ngopi di warung di Jakarta Barat.
Agen Poker Terpercaya - "Jadi titik kumpulnya mereka ini di sebuah warung di Jl Taman Aries, Jakarta Barat. Mereka sambil ngopi di situ, duduk-duduk terima orderan fiktif, padahal tidak kerja sama sekali," kata Kasubdit Ranmor Ditreskrimum Polda Metro Jaya AKBP Antonius Agus, Kamis (1/2/2018).
Sepuluh driver itu bekerja sama dengan tersangka Abdul Azis alias Azis. Azis adalah seorang mahasiswa yang bertugas untuk nge-root ke sistem aplikasi Grab.
"Nah si AA (Abdul Azis) ini tugasnya masukin 'tuyul-tuyul' ke 170 handphone milik 10 tersangka sopir ini," kata Agus.
10 Driver tersebut tidak mengenal Azis. Adalah tersangka Chair Rusdi Nusyam, perempuan yang berperan mengenalkan Azis dengan para driver 'tuyul' itu.
"Dia menjadi perantara nge-root, makanya dia dapat Rp 100 ribu dibagi tiga, buat dia (Chair), si AA dan driver," imbuh Agus.
Para tersangka ini diketahui sudah tiga bulan beroperasi. Setiap hari, mereka berkumpul di sebuah warung di Jl Taman Aries, Kembangan, Jakarta Barat untuk mencari 'orderan'.
"Sehari kumpul dari jam 12 sampai jam 4 di situ, sambil ngopi-ngopi aja kerjaannya," tutur Agus.
Mereka memilih beroperasi pada jam-jam tersebut karena merupakan jam sibuk. "Karena itu jam sibuk, bonusnya tinggi. Sampai dia itu kan ada peringkat excellent, gak pernah gak excellent. Itulah kenapa bonusnya tinggi, kemudian per tiga hari masuk ke rekening mereka," paparnya.
Post By: AlamPoker.net


No comments: