Agen Poker Terpercaya - Jakarta - Rektor Universitas Gajah Mada Prof Ir Panut Mulyono mengatakan pihaknya siap melakukan uji coba metode 'cuci otak' milik dr Terawan Agus Putranto. Panut memastikan kesiapan UGM ini untuk kepentingan akademis dan bukan politis.
"Kalau kami siap, kalau uji coba untuk meyakinkan atau membuktikan metodenya itu ya dengan senang hati, karena prinsipnya kami kerja secara akademis dan ilmiah, tidak ada kepentingan politis," ujar Panut di Kantor Wapres, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Kamis (12/4/2018).
Agen Poker Terpercaya - Panut akan memastikan kesiapan fasilitas di UGM jika nantinya ditunjuk untuk melakukan uji coba.
"Siap (melakukan ujicoba), asal punya peralatannya, saya belum tahu di FK atau RS Akademik atau di RS Sardjito ada fasilitas itu atau belum. Kalau ada ya dengan senang hati," katanya.
Hingga saat ini belum ada komunikasi dari pihak terkait untuk memilih UGM sebagai tempat uji coba metode 'cuci otak' dr Terawan. Juga belum ada komunikasi dari Pihak Kemenristek Dikti.
"Saya belum dapat kabar uji cobanya di UGM, memang beliau (dr Terawan) S1-nya di UGM, S3 Unhas," tuturnya.
Ikatan Dokter Indonesia (IDI) menunda sanksi untuk dokter Terawan. IDI menunggu pemeriksaan Health Technology Assesement (HTA) Kementerian Kesehatan terhadap metode cuci otak yang dijalankan Terawan.
Sebelumnya, IDI merasa ada yang mencoba mengadu domba antara pihaknya dengan pihak lain. Caranya lewat pembocoran surat keputusan etik soal dr Terawan.
"Kita minta bantuan intelijen untuk mencari tahu sampai terjadi kebocoran," kata Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) Ilham Oetama Marsis di Komisi IX DPR, Senayan, Jakarta, Rabu (11/4).
Agen Poker Terpercaya - Sanksi etik berupa pencabutan izin praktik terhadap Dr.Terawan Agus Putranto ditunda. Maka Terawan masih bisa buka praktik sebagai dokter.
"dr Terawan boleh melakukan praktik sebatas kompetensi yang diakui," kata Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI), Ilham Oetama Marsis, saat rapat bersama Komisi IX, di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Rabu (11/4/2018).
Terawan adalah dokter spesialis radiologi yang terkenal lewat metode cuci otaknya untuk mengobati stroke. Cuci otak yang dia pakai dikenal sebagai Digital Substaction angiogram ( DSA).
Namun DSA biasa digunakan untuk diagnosis, bukan penyembuhan (terapeutik). Adapun dr Terawan, dia menggunakan DSA sebagai alat terapeutik tanpa lebih dulu mendapat penilaian dari Health Technology Assesement (HTA) Kementerian Kesehatan.
Meski Terawan diizinkan buka praktik selama penundaan sanksi, namun Terawan tetap tak diizinkan menerapkan DSA sebagai alat terapeutik. Namun tak masalah bila terawan menggunakan DSA sebagai alat diagnosis.
"Tersirat di sini, tindakan DSA sebatas tindakan diagnostik yang sudah diakui dengan syarat kompentensi, silakan dilalui. Tapi kalau dia masuk ke tindakan terapeutik, mari kita bicara dengan pihak kesehatan," kata Ilham menjelaskan ke anggota DPR.
Ketua Komisi IX Dede Yusuf menjelaskan, hasil penilaian HTA Kemenkes selama masa penundaan sanksi akan sangat menentukan, apakah Terawan bisa berpraktik menggunakan DSA sebagai alat terapeutik lagi, atau bahkan Terawan sama sekali dicabut izin praktiknya.
"Itu nanti HTA yang akan memutuskan, karena HTA ini kan pemerintah. Seperti apa rekomendasinya kita tunggu saja," kata Dede.
Sebelumnya, Senin (9/4), IDI memutuskan menunda sanksi untuk Terawan itu. Sanksi yang dimaksud berupa pemecatan dari profesi kedokteran dan sanksi pencabutan rekomendasi izin praktik.
Post By: AlamPoker.net
No comments: